2013/10/31

Prodi Biologi

Program Studi Pendidikan Biologi di Universitas Jember membekali mahasiswa dengan tiga kemampuan sekaligus yaitu guru yang profesional, peneliti yang briliant dan wirausahawan yang handal. Mahasiswa Pendidikan Biologi juga dibekali dengan kemampuan pengabdian masyarakat sehingga mereka akan peka terhadap lingkungan sosial ketika sudah lulus atau terjun ke masyarakat.

Mendukung visi universitas dan fakultas menjadi program studi yang unggung di tingkat nasional dalam bidang kependidikan biologi dan mampu berkompetisi dalam skala internasional. Serta bermakna bagi masyarakat dengan mengembangkan subjek-subjek perkuliahan kependidikan dan ilmu biologi (botani, zoologi, bioteknologi, ekologi, dan lingkungan). Berkarakter konservasi. Diselenggarakan menggunakan bahasa indonesia dan inggris dengan pendekatan jelajah alam
sekitar, dan membekali mahasiswa agar mampu meneliti khususnya bidang penelitian biologi.

Biodata diri


Saya Lulut Tri Rizki.Saya lahir di Jember,08 Mei 1995 .Saya anak ke tiga dari 3 bersaudara .Kata teman – teman , saya anak yang pendiam tapi kalo sudah merasa cocok saya bias jadi anak yang rame .Riwayat pendidikan saya adalah :1)TK Raudlatul Azhar 01 Sidomekar, Saya duduk di bangku TK selama 2 tahun .2)SDN Sidomekar 01, Sewaktu SD kelas 4 saya pernah mengikuti lomba Sinopsis tingkat kecamatan Semboro ,meskipun saya tidak meraih juara ,namun hal itu cukup memberikan pengalaman pada diri saya. 3)SMPN 4 Tanggul, Sewaktu SMP saya cenderung pendiam,mungkin saya hanya mengenal sedikit teman di sekolah. Prestasi saya lumayan baik, walaupun naik turun .4)SMAN 2 Tanggul ,sewaktu Sma saya tidak ingin lagi menjadi anak yang pendiam , saya berfikir lebih banyak teman lebih menyenangkan dan ternyata hal itu benar .Sewaktu  Sma saya dituntut untuk sering giat belajar ,karena persaingan akan lebih ketat lagi .Sewaktu SMA kelas 1 saya pernah mengikuti lomba secara tim yang beranggota 3 orang di adakan oleh salah satu Universitas swasta yang ada di Jember bidang ekonomi dan Akutansi yang diikuti kira – kira 32 tim ,dan walaupun tidak menang .Sewaktu Sma prestasi saya bisa dikatakan baik, saya masih bisa meraih ranking 4 besar di kelas. Saya memiliki kelemahan dan  saya sangat ingin merubahnya yaitu rasa kurang percaya diri dan pemalu.Saya ingin menjadi seorang guru di bidang biologi ,karena dari SMA saya menyukai pelajaran Biologi  .saya ingin menjadi pribadi yang bertakwa kepada Tuhan.Menjadi pribadi yang berbakti kepada orang tua.Menjadi pribadi yang mencoba mampu bersosialisasi dengan lingkungan.Berusaha untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara beribadah, melakukan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.Berusaha untuk membahagiakan orang tua dengan cara menyelesaikan kuliah dengan  yang baik, Mempunyai karir yang baik untuk masa depan saya , membahagiakan orang tua, serta menyayangi orang tua dan tidak mengecewakan orang tua,



2013/10/18

Vertikal Garden




Vertical garden adalah konsep taman tegak, yaitu tanaman dan elemen taman lainnya yang diatur sedemikian rupa dalam sebuah bidang tegak. Vertical Garden juga sering disebut dengan vertical Landscape yang merupakan hasil kreasi inovatif untuk menumbuhkan tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media pertumbuhan, dengan keberhasilan menemukan sistem pertumbuhan tersebut menyebabkan berkurangnya beban yang harus ditopang pada sebuah dinding sehingga memudahkan dalam penataan disain taman vertikal dalam skala dinding yang luas serta jalan keluar bagi pembuatan taman pada lokasi yang terbatas ketersedian lahannya.

Dengan konsep vertical garden, ruang tanam/space bisa jauh lebih besar dibanding dengan taman konvensional, bahkan jumlah tanaman yang dapat ditanam bisa beberapa kali lipat jumlahnya, sehingga dapat menambah ruang hijau secara sangat signifikan.  Vertical Garden dapat diaplikasikan di berbagai bangunan (out door maupun indoor), pagar, carport, serta dinding-dinding pembatas lainnya, sehingga terlihat lebih indah dan tidak monoton berupa dinding yang keras, tapi lebih terkesan alami, bahkan dapat menyerupai lukisan yang sangat artistik.

Harga yang ditawarkan bagi pengelola/pembuat vertical garden pun beragam, mulai dari harga Rp 2.000.000/m2 (paket ekonomis) sampai dengan Rp 4.000.000/m2. Pemesanan pembuatan vertical garden pun disediakan garansi (sampai dengan 3 bulan dari waktu pemasangan). Garansi berupa penggantian tanaman jika tanaman yang dipasang pada vertical garden layu/mati dalam jangka waktu kurang dari 3 bulan.




2.2  Fungsi Vertical Garden
Dinding hijau ditemukan paling sering pada lingkungan perkotaan di mana tanaman mengurangi suhu keseluruhan bangunan namun penyebab utama dari panas di kota-kota adalah insolation, penyerapan radiasi matahari oleh jalan dan bangunan di kota menyebabkan penyimpanan panas dalam bangunan atau re-radiasi, kehidupan dan pembangunan  kota yang meyebabkan kekurangan lahan sebagai area taman semakin langka kita temuin.
Vertikal garden atau dinding hidup juga dapat menjadi sarana untuk pembangunan kembali sebuah taman hijau dari lahan – lahan yang semakin langka. Tanaman dapat memurnikan suhu udara maupun air yang tercemar dengan menyerap nutrisi terlarut, bakteri mengisikan dengan mineral komponen organik untuk membuat meineral bagi tanaman sendiri.
Dinding Hidup sangat cocok untuk kehidupan  kota-kota karena memberikan manfaat pada dinding kosong, dinding hidup membuat area permukaan vertical menarik juga bermanfaat bagi kesehatan atau peningkat estetika sebuah dinding atau gedung, vartikal garden juga cocok di daerah yang kering.
Dari segi lingkungan taman vertikal ini merupakan sistim yang hidup untuk mengurangi kadar polusi pada sebuah ruangan atau sebuah wilayah dan dengan adanya keberadaan taman vertical pada satu area dapat menciptakan iklim mikro yang lebih menyejukan .

Dinding hidup juga bisa berfungsi untuk pertanian kota ,berkebun perkotaan atau untuk keindahan sebagai seni dinding maupun gedung. Vertikal garden atau dinding hidup yang dibangun dalam indoor maupun outdoor dapat juga memberikan manfaat/membantu meringankan sindrom.







Universitas Jember




Universitas Jember (UNEJ), adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang terletak di kota Jember, sebuah kota berhawa tropis di bagian tenggara Provinsi Jawa Timur. Kampus UNEJ berada di kawasan hijau yang ramah lingkungan sehingga memberikan ketenangan dalam melaksanakan kegiatan akademik. Kota Jember sendiri berada di antara Kawah Ijen dan Gunung



Bromo serta dikelilingi perkebunan yang sebagian besar ditanamitembakau, kopi, coklat dan tebu.Terdapat dua mayoritas penduduk yang tinggal di Jember, yaitu komunitas Jawa dan Madura yang masing-masing mempunyai keunikan budaya. Dua karakteristik etnik dan budaya yang dipadu dengan kawasan perkebunan tersebut membentuk kombinasi yang indah dari sisi pemandangan alam dan warisan budaya. Di tempat inilah UNEJ terus maju dan berkembang. Sejarah Cikal bakal Universitas Jember berasal dari gagasan dr. R. Achmad bersama-sama dengan R. Th. Soengedi dan R. M. Soerachman yang bercita-cita mendirikan perguruan tinggi di Jember. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut pada tanggal 1 April 1957, ketiganya membentuk panitia yang diberi nama Panitia Triumviraat dengan komposisi Ketua dr. R. Achmad; Penulis R. Th. Soengedi, dan Bendahara R. M. Soerachman. Selanjutnya Panitia Triumviraat ini pada tanggal 5 Oktober 1957 membentuk yayasan dengan nama Yayasan Universitas Tawang Alun (disahkan dengan Akta Notaris tanggal 8 Maret 1958Nomor 13 di Jember). Yayasan Universitas Tawang Alun inilah yang kemudian mendirikan universitas swasta di Jember dengan nama Universitas Tawang Alun yang kemudian disingkat UNITA. Dalam perjalanannya, ketiga tokoh tersebut mendapatkan dukungan penuh Bupati Jember saat itu, R. Soedjarwo. Pada tahun 1959 tepatnya pada tanggal 26 Januari 1959, R. Soedjarwo diangkat sebagai Ketua Yayasan Unita. Secara kebetulan, pada periode 1957 sampai dengan 1964, R. Soedjarwo juga menjabat sebagai Ketua DPRD Swatantra. Boleh dikata, sebagai Bupati Jember waktu itu, R. Soedjarwo mempunyai perhatian cukup besar terhadap pembangunan pendidikan di Kabupaten Jember. Mengingat bahwa anggaran pemerintah saat itu masih sangat terbatas. Maka, untuk menunjang bidang pendidikan, R. Soedjarwo bersama tokoh-tokoh masyarakat kemudian mendirikan Yayasan Pendidikan Kabupaten Jember (YPKD) dengan menggali dana dari masyarakat untuk menunjang dunia pendidikan. Salah satu cara yang unik dalam mengumpulkan dana, R. Soedjarwo minta sumbangan dari masyarakat Kabupaten Jember berupa buah kelapa dan botol kosong untuk dijual. Selanjutnya dananya dipergunakan untuk membantu Unita dan sekolah-sekolah yang lain.(1) Untuk membesarkan Unita, R. Soedjarwo kemudian membantu mendirikan gedung kampus Unita yang ada di jalan PB Sudirman seluas 656 meter persegi. Gedung tersebut dibangun di atas tanah seluas 2.160 meter persegi dengan biaya pembangunan sebesar Rp 23.243,66. Dana tersebut bersumber dari dana YPKD. Sejak tahun 1960, Unita semakin berkembang. Jumlah fakultas, satu demi satu bertambah. Meliputi, Fakultas Sosial Politik, Fakultas Kedokteran, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan dan Fakultas Pertanian. Seiring perjalanan waktu, untuk menambah prasarana kampus, Unita mengundang USAID untuk mendapatkan sumbangan berupa alat laboratorium dan buku-buku.(1) Kampus Universitas Jember di Tegal Boto, sebenarnya sudah diimpikan R. Soedjarwo. Saat itu tahun 1960, Tegal Boto masih berupa daerah terpencil bagaikan “pulau mati” dan tidak bisa dijangkau transportasi darat. Untuk membuka daerah tersebut, R. Soedjarwo mulai membangun jembatan di jalan PB Sudirman arah ke Jalan Mastrip pada 1961. “Jembatan tersebut baru selesai tahun 1976 dan hingga kini dikenal sebagai jembatan Jarwo. Pada awal 1961 Yayasan Unita mulai merintis upaya agar Unita bisa berstatus negeri. Untuk itu, R. Soedjarwo mengadakan koordinasi dengan segenap pengurus yayasan, pengurus Unita, tokoh-tokoh daerah, termasuk anggota DPRD. Sidang DPRD pada 19 April 1961 akhirnya menghasilkan keputusan menetapkan resolusi. Resolusi tersebut isinya menyangkut beberapa hal. Pertama, tentang memperkuat ide pembukaan Fakultas Kedokteran, kedua mengirim delegasi yang terdiri dari Ketua DPRD menghadap Pemerintah Pusat, dan ketiga Universitas Tawang Alun agar diakui sebagai Universitas Negeri. Langkah selanjutnya, Yayasan Unita mengirim beberapa delegasi untuk menghadap Menteri PTIP waktu itu dipegang Prof Mr Iwa Kusumasumantri. Hasilnya memberikan harapan baru, pemerintah akan menegerikan Unita bersama-sama dengan Unibraw pada 20 Mei 1962. (1) Untuk menyongsong rencana tersebut, Yayasan Unita kemudian mengirim kembali delegasinya pada 14-24 Maret 1962. Namun di luar dugaan, telah terjadi pergantian Menteri PTIP, yaitu Prof Dr Ir Thoyib Hadiwidjaja yang mempunyai kebijakan baru bahwa tidak membenarkan penegerian dua universitas dalam satu provinsi secara bersamaan. Akibat penundaan penegerian Unita tersebut, Unita akhirnya diintegrasikan ke Universitas Brawidjaya Malang berdasarkan SK Menteri PTIP No1, tertanggal 5 Januari 1963. Hal ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat Jember dan mahasiswa Unita khususnya. Melihat hambatan tersebut R. Soedjarwo terus berusaha dengan mengirim delegasi ke Jakarta hingga mendapat dukungan dari DPRD untuk mendesak pemerintah pusat untuk menegerikan Unita menjadi universitas negeri secepatnya. Jerih payah R. Soedjarwo dengan dibantu pihak-pihak terkait, akhirnya membuahkan hasil dengan terbitnya SK Menteri PTIP No 153 tahun 1964 tertanggal 9 November 1964 tentang Didirikannya Sebuah Universitas Negeri Jember. Pada awal berdirinya pada tahun 1964, Universitas Negeri Djember yang disingkat UNED, memiliki lima fakultas, terdiri dari Fakultas Hukum di Jember, dengan cabangnya di Banyuwangi, Fakultas Sosial dan Politik dan Fakultas Pertanian di Jember, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Sastra di Banyuwangi. Dengan rektor pertama dijabat oleh dr. R. Achmad.Kepemimpinan dr. R. Achmad dilanjutkan oleh Letkol Soedi Harjohoedojo (1967-1969), Letkol Soetardjo, SH (1969-1978) dan Kolonel Drs. H.R. Warsito (1978-1986). Baru semenjak tahun 1986, rektor Universitas Jember dijabat oleh sivitas akademika-nya sendiri, yakni oleh Prof. Dr. Simanhadi Widyaprakosa (1986-1995), Prof. Dr. Kabul Santoso, M.S. (1995-2003), Dr. Ir. T. Sutikto, M.Sc. (2003-2012), dan Moch. Hasan, M. Sc., Ph.D (2012 - sampai kini). Tugas Pokok Universitas Jember mempunyai tugas pokok yaitu menyelenggarakan pendidikan tinggi dan memberikan pendidikan berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia dengan cara ilmiah yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam upaya mewujudkan tujuan nasional. Motto Dalam rangka memberikan arah dalam meningkatkan kualitas masukan, proses, dan keluaran secara berkelanjutan, UNEJ telah merumuskan kebijakan mutu akademik. Intisari dari kebijakan mutu akademik tersebut adalah UNEJ akan selalu mengutamakan kualitas (quality first). Fungsi Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan IPTEKS; Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat; Melaksanakan pembinaan sivitas akademika dan hubungannya dengan lingkungan; Melaksanakan kegiatan layanan administrasi. Fakultas Sampai dengan Tahun Akademik 2012/2013, Universitas Jember mempunyai 13 Fakultas dan 2 Program Studi setara Fakultas yang terdiri dari 11 Program Studi jenjang Diploma, 40 Program Studi jenjang S-1, dan 8 Program Studi jenjang S-2, dan 1 Program Studi jenjang S-3 yaitu: Fakultas Sastra Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Fakultas Hukum Fakultas Ekonomi Fakultas Pertanian Fakultas Kedokteran Gigi Fakultas Teknologi Pertanian Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Teknik Fakultas Kedokteran Fakultas Kesehatan Masyarakat Fakultas Farmasi Program Studi Ilmu Keperawatan Program Studi Sistem Informasi Program Pasca Sarjana